MENJAGA
HUTAN
Karya: Amelia Dwi Yuliani
Disuatu desa
terpencil ada sebuah hutan yang hijau, segar, asri, dan rindang. Warga setempat
masih menjadikan hutan itu sebagai sumber utama kehidupan.
Pada pagi itu ayah cinde sudah
didepan pintu menyiapkan sepeda . cinde setiap hari selalu diantar ayahnya
kesekolah karena jarak dari rumah ke sekolah cinde lumayan jauh.
“Ayo cepat nak, nanti
kamu bisa terlambat kalau lama.” teriak ayah cinde dari halaman rumah.
“ iya yah, sebentar
ini tinggal pakai sepatu, dan berpamitan dengan ibu. Bu Cinde berangkat dulu ya
Assalamualaikum.” Cinde mencium tangan ibunya dan menghampiri ayahnya.
“Waalaikum salam
hati-hati ya nak, belajar yang baik semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat”
cinde dan ayahnya pun mulai pergi
meninggalkan rumah dan mulai memasuki hutan, karena hutan adalah salah satu
jalan yang digunakan untuk cinde pergi kesekolah. Cuaca sangat dingin, matahari
nampaknya cukup malu untuk menampakan sinarnya. Udara yang sangat segar menerpa
wajah cinde.
Tibalah cinde
disekolah kebetulan sudah tepat pukul 07.00 cinde langsung bergegas masuk
kedalam kelas. Di hari senin ini pelajaran Bu Sri mata pelajaran IPA (Ilmu
pengetahuan Alam). Anak-anak sudah mulai rapi duduk didalam kelas dan menunggu
guru datang. Tak lama kemudian Bu Sri pun datang.
“Baik anak-anak hari ini kita belajar tentang
Lingkungan Alam, buka buku kalian halaman 7” teriak bu sri memulai pelajaran.
“ Baik bu!!” jawab murid serentak.
Bu Sri mulai menjelaskan
bagaimana kita harus melindungi hutan sebagaimana hutan adalah paru-paru dunia,
tanpa adanya hutan yang baik maka oksigen yang yang dihasilkan pun tidak akan
baik. Ditambah lagi penebang-penebang liar yang tidak bertanggung jawab
menebang pohon secara brutal tidak menggunakan sistem tebang pilih. Dan itu
bisa membuat hutan menjadi rusak dan kita mendapatkan dampaknya suatu saat
nanti.
Dan tidak terasa akhirnya pulang
sekolah juga. cinde bersama Anwar pulang bersama kebetulan cinde dan Anwar
memiliki rumah yang berdekatan dan searah. cinde dibonceng Anwar dan mereka melewati hutan untuk sampai
kerumah. Di tengah-tengah hutan mereka mendengar suara,mereka menghampiri suara
itu
.
“Nde, apakah itu
penebang liar?”bisik anwar
“Sepertinya iya War, ayo kita lihat lebih dekat lagi.”cinde
mengendap ngendap mendekati.
“Nde kayanya aku punya ide deh bagaimana kalau kita membuat
rencana supaya mereka tertangkap.”usul anwar sambil berbisik.
“Tapi bagaimana caranya War?”
” Kita membuat jebakan dari tanah yang yang kita keruk agak
dalam seperti kobangan lalu, kita memanggil mereka agar masuk kedalam kobangan
tanah itu. Bagaimana?”anwar menjelaskan kepada cinde.
”Wah ide bagus, ayo kita lakukan itu, tadi waktu kita
memasuki hutan ini kulihat ada kobangan dan kita tak usah membuatnya, tinggal
kita beri dedauanan sedkit.” Cinde mengendap endap menuju kobangan.
Lalu Cinde dan Anwar menutupi kobangan itu dengan dedauan.
Segeralah mereka menegur penebang itu.
” Hei pak sedang apa? Kenapa bapak menebang pohon ini?”
teriak cinde mengejutkan penebang.
” Ini bukan urusan mu bocah kecil, tugas mu hanya sekolah
tak usah menghala-halangi kami. Lebih baik kalian pulang dan makan saja sana.”salah
satu penebang menjawab dengan cuek.
” Tidak pak, bapak sungguh jahat, mengapa bapak tebang
pohon-pohon dihutan ini. Nanti hutan ini akan gundul, dan akhirnya gersang.”anwar
ikut menyoloti penebang itu
“Sudah diam, pergi kalian aku tak ingin dengar.”
” Kalau bapak tidak mau berhenti, kami akan melaporkan
tindakan bapak ini.”cinde mengancap penebang itu.
”Apa kalian bilang? Ingin melaporkan ku?, akan kutangkap kalian,
kalian sudah tidak bisa dibiarkan” penebang itu menaruh mesin nya dan mengejar
cinde dan anwar.
” Tangkap saja kalau bisa pak weeeek.” Cinde dan anwar lari
sambil mengejek penebang itu.
Cinde dan Anwar pun berlari menuju kobangan yang mereka
buat, disusul dengan penebang yang mengejar mereka. Ketika mereka berlari tanpa
sadar Cinde tersandung dan jatuh.
” Nde, ayo nde bangkit mereka sudah hampir dekat.”anwar
mencoba mengngkat cinde.
” Aku tidak bisa War, kaki ku terkilir aku tidak bisa
berdiri.”rintih cinde kesakitan.
” Lalu bagaimana, nanti kita bisa ditangkap.’
” Begini saja War, lebih baik kamu segera lari dari sini dan melaporkan kejadian ini ke
pak Kelapa Desa, biar aku tetap disini tapi kamu harus cepat.”perintah cinde.
” Apa kau tidak apa-apa Nde, aku tinggalkan disini bagaimana
kalau mereka membawa mu pergi?”
” Ayo War kamu harus cepat, semuanya ada ditanganmu.”
Akhirnya Anwar dengan kencangnya mengayuh sepeda menuju
kerumah Pak Kepala Desa. Dan kebetulan pak kepala desa ada dirumah.
” Assalamualaikum pak!! Pak kepala desaa!!.”anwar berteriak
teriak sambil menggedor .
“Iya iya ada apa War? Kok kamu tampak ngos-ngosan seperti
itu?”tanya pak kepala desa sambil membetulkan sarungnya.
” Begini pak Cinde dalam bahaya, tadi dihutan sewaktu kami
pulang sekolah kami mendengar suara bising dan ternyata itu adalah penebang
liar, aku dan cinde ingin menjebak mereka. Tapi belum sempat kami menjebak,
cinde terjatuh dan terkilir kakinya. Jadi aku cepat-cepat kesini supaya Cinde
dapat diselematkan”.anwar menjelaskan sambil terengah engah.
“Wah ini gawat ayo kita pergi kesana,sebentar yaa nak anwar
bapak pake celana dulu”
“sudah pak gak ada waktu lagi!”anwar menarik pak kepala desa
yang masih menggunakan sarung.
Akhirnya Anwar dan Pak Kepala
Desa menuju hutan disusul dengan para pak polisi hutan yang di telpon pak
kepala desa. Dan mereka tiba dihutan Anwar segera menunjukan lokasi yang menjadi
Cinde jatuh. ternyata Cinde sudah tidak ada. Tetapi masih ada suara bising.
Para polisi bertebaran menyusuri hutan itu.
“hei stop kalian!!”bentak polisi
kepada penebang.
“ehh ada pak pol,apa kabar pak?
ehh ada pak kepala desa juga,pake sarung lagi.” Gurau salah satu penebang.
“heh jangan macem macem ya nebang
hutan di sini tak kampleng koe!!”bentak pak kepala desa yang geram.
Para penebang itu cuek dan tetap
melanjutkan menebang.polisi yang geram melepaskan tembakan peringatan.
“saya sudah cukup sabar sekarang
kalian berhenti atau saya tembak”ancam polisi sambil menodongkan pistol.
“wooow jangan terlalu gegabah ya
pak, bapak gak liat siapa itu”salah satu penebang menunjuk cinde.
Ternyata Cinde berhasil
tertangkap oleh penebang liar itu.
“hey lepaskan cindeee!!”teriak
anwar sambil berlari menuju cinde,namun di tahan pak kepala desa.
“hei tolong lepaskan anak itu dia
gak salah”pak camat memohon.
“kami gak akan lepaskan anak ini
sebelum bapak memberikan kami surat izin menebang di hutan”seorang penebang
yang mendekap cinde mangajukan penawaran.
“jangan pakk jangan di
kasii!!”teriak cinde.cinde menggigit tangan penebang dan menginjak kakinya,lalu
cinde lari karna dekapan penebang itu terlepas.
“sekarang kalian mau
apaa..?!”ejek pak camat
Akhirnya penebang itu menyerah
karna tidak bisa berkutik di depan para polisi yang mendongkan senjata.para
penebang itu di penjara sesuai hukum yang berlaku.
“terima kasih ya cinde dan anwar
sudah melaporkan para penebang itu,tindakan kalian tadi sangat berani.”puji pak
polisi kepada cinde dan anwar.
“iya pak sama sama,kita akan
terus menjaga hutan desa ini dari para orang gak bertanggung jawab”jawab cinde
TAMAT
Comments
Post a Comment